Wednesday, 3 April 2013

Review: Benefit Porefessionally Pretty Set

Hello Beauties!

Semua pasti tau deh pasti kalo bulan Mei 2013 Benefit mau launching store pertamanya di Indonesia. Me excited?? Tentu. Ada beberapa produk Benefit yang sangat saya suka. Nah, kali ini saya mau me-review salah satu set-nya. Siap-siap ya, kali ini reviewnya lumayan panjang soalnya 3 produk sekaligus. Enjoy!

Saya beli set ini bulan apa ya? lupa. Seinget saya sih sebelum heboh Benefit mau masuk Indonesia. Beli-nya di Indomakeup waktu itu lagi diskon jadi 300rb an sepertinya. Yang saya suka dari brand ini adalah mereka banyak bikin value set yang kecil-kecil, jadi kita bisa nyoba dulu sebelum memutuskan untuk beli fullsize-nya.

Set ini terdiri dari 3 jenis produk yaitu;
1. The Porefessional (Produk Multifungsi)
2. Erase Paste (Concealer)
3. Girl Meets Pearl (Luminizer)

Porefessional berukuran fullsize 22mL meskipun desain kemasannya sedikit berbeda dengan yang dijual satuan tidak dalam set. Erase Paste berukuran travel 3,2gram sementara fullsize-nya 4,4gram. Girl Meets Pearl dalam set ini juga travel size 7,5mL fullsize-nya 12mL.

Selanjutnya kita bahas satu-satu sambil lihat swatchesnya yuk!


1. The POREfessional
Pertamanya saya kira Porefessional ini berfungsi hanya sebagai primer. Tapi sebenarnya ini adalah produk multifungsi, bisa digunakan sebelum maupun sesudah foundation dan bisa juga digunakan begitu saja atau untuk touch-up. Produk ini disarankan untuk mereka yang ingin memudarkan pori-pori yang besar dan kerutan-kerutan halus menggunakan makeup. Apakah efektif? nanti kita lihat dibawah ya. Sebelumnya mari kita lihat packagingnya dulu :)

a. Packaging
Seperti biasa kalo di packaging ya pastinya tertulis info tentang produk di dalamnya ya, dari deskripsi, ingredients sampai netto dan masa kadaluarsa produk bisa kamu temukan disana.

Eh, bentar...intermezzo dulu ih.

Kamu tipe orang yang suka masih nyimpen-nyimpen dus kemasan nggak? Saya sih kadang suka. Alesan saya nyimpen dus kemasan bukannya apa-apa, tapi untuk nge-cek siapa tau kulit saya breakout jadi bisa saya cermatin bahan apa kira-kira yang ngga cocok. Saya juga suka memakai produk sesuai cara pakai yang tertera di kemasan, dan kadang saya lupa. Gitu.

Nah, ini ngga penting sih, tapi buat saya karton yang muncul lebih tinggi di belakang kemasan produk ini ganggu banget untuk storagenya, untungnya produk ini kebetulan sudah ada keterangan cara penggunaan produknya didalam lembaran kecil yang disertakan dalam dus. Jadi akhirnya dus-nya saya buang lalu kertas kecilnya saya simpan di makeup bag untuk dibaca ketika perlu.


The Porefessional memiliki kemasan tube bertutup putar. Yang menarik adalah, tekstur tube-nya ini ketika diraba mengingatkan saya pada tekstur produk di dalamnya. Seperti apakah? yuk mari kita colek-colek ;)

b. Hand Swatch

Oil free - lightweight - transluscent - silky. Saya setuju banget sama tulisan yang tertera di kemasan the Porefessional ini. Kekentalannya seperti nutella tapi ngga lengket, ketika dibaurkan ada sensasi wax-y namun silky, tidak berwarna dan setelahnya kulit terasa halus lembut. Aromanya floral, sedikit powdery with a hint of spice, tapi ngga nusuk kok baunya, ringan aja.

c. Face Swatch
Dalam review kali ini saya menggunakan the Porefessional sebagai primer, seperti yang biasa saya gunakan sehari-hari. Daerah yang paling bermasalah dengan pori-pori besar dan kerutan halus di wajah saya adalah di area antara hidung dan pipi. Setelah menggunakan Porefessional pori-pori dan kerutan halus sedikit memudar, kulit tampak lebih matte seperti memakai bedak tipis. Secara tekstur saya merasakan kulit wajah terasa silky dan halus. Meskipun mattifying namun tidak membuat kering dan terasa ringan.

Untuk digunakan sendiri saya merasa tidak banyak perubahan terlihat. The magic really begins when you put your foundation on. Kali ini saya menggunakan Illamasqua light liquid foundation LF200, coveragenya sheer, biarpun begitu ketika digunakan bersama Porefessional hasilnya sangat memuaskan, yay! Untuk warna kulit kurang rata saya tetap membutuhkan sedikit koreksi menggunakan concealer. Nah, kalo siang hari saya lebih sering menggunakan Porefessional bersama Giorgio Armani Maestro, karena mengandung SPF dan hasilnya menjadi super flawless.

 Gambar diatas adalah perbandingan menggunakan foundation Illamasqua yang sama. Gambar kanan menggunakan Porefessional sebagai primer sedangkan gambar kiri hanya foundation saja. Beda banget? Iya memang :)

Untuk ketahanan kita bahas dibawah aja ya sekalian bersama dua produk yang lain :)


2. ERASE PASTE No.2 Medium

Produk ini tersedia dalam 3 warna yaitu Fair (no.1) , Medium (no.2) dan Deep (no.3). So far shade medium ini pas di saya. Sebagai referensi, untuk foundation MAC shade saya NC30, untuk MUFE HD saya pake #140.

a. Packaging

First Impression adalah saya suka produk ini biarpun dalam ukuran travel namun kemasannya tetep dari pot kaca, sampe saya sangka ini ukuran fullsize. Kalo tutupnya sih dari plastik, belakangan saya dapet oleh-oleh yang isinya produk-produk Benefit ukuran travel, di dalamnya ada Erase paste berukuran sama, tapi saya perhatiin tutup plastiknya bahannya beda, yang ada dalam set Porefessionally Pretty ini plastiknya lebih tebel, entahlah.

b. Hand Swatch
Erase Paste ini adalah Concealer+Brightener. Undertone-nya antara salmon pink dan peach, jadi paling cocok untuk dark circles dan daerah lain yang ingin terlihat lebih cerah. Produk ini bentuknya cream yang sangat concentrated, meaning super pigmented, pake-nya sedikit aja udah kelihatan hasilnya. Gambar (a) itu dioles langsung dari potnya, gambar (b) dibaurkan sedikit, gambar (c) dibaurkan dengan sedikit ditekan. Aroma produk ini seperti crayon, tapi kalo udah dipake sih ngga kecium lagi karena aku cuma pake sedikit aja.

c. Face Swatch
Cara saya menggunakan produk ini adalah dengan menggunakan kuas kecil tepat di daerah yang memerlukan concealing, cukup sedikiit aja di ujung kuas. Selanjutnya saya baurkan menggunakan ujung jari manis yang saya gosok-gosok sedikit supaya hangat. Membaurkannya cukup ditepuk perlahan supaya produk ngga bergeser.

Karena bentuknya cream jadi dia akan terlihat basah sesaat setelah diaplikasikan, biasanya saya biarkan dulu atau kalo sedang panas saya kipas-kipas sebentar baru di-set dengan bedak transparan.

Untuk kamu yang tinggal di daerah panas, lembap dan punya kulit cenderung berminyak kalo ingin menggunakan produk ini saya sarankan pake primer dulu sebelumnya, karena produk ini punya kecenderungan untuk meleleh due to it's creamy texture. Biasanya saya pake Benefit Stay Don't Stray tipis-tipis sebelum Erase Paste ini. Untuk review ini saya ngga pake eye primer, kalo untuk jalan ke mall sih fine-fine aja kok.


3. GIRL MEETS PEARL Luminizer
Apa sih beda-nya Luminizer sama Highlighter?

Benefit terkenal sama highlighternya, tapi produk ini mereka kategorikan sebagai Luminizer. Well dari baca-baca dan googling saya dapet kesimpulan kalo highlighter itu di gunakan untuk menonjolkan bagian-bagian wajah tertentu, seperti tulang pipi, nose bridge, tulang mata dan cupid bow. Formulanya memantulkan cahaya. Sedangkan luminizer adalah untuk menciptakan all-over glow, formulanya membiaskan cahaya sehingga kulit terlihat lebih sehat, biasanya digunakan di daerah yang sama seperti highlighter. Selain itu highlighter biasanya punya white-ish undertone, sedangkan luminizer tidak. Begitu.

a. Packaging
Kesan pertama aku adalah biasa banget karena pake tube terus ukurannya kecil banget. Tapi meskipun produk-produk dalam set ini ukurannya kecil-kecil, semuanya cukup awet karena pake-nya emang ga perlu banyak-banyak. Dibanding produk lain di dalam set Porefessionally Pretty ini, sebenarnya saya ga terlalu excited sama si Girl meets Pearl, soalnya kulit saya udah berminyak, dan kebanyakan foundation sekarang juga udah ngasih finishing yang dewy. Tapi yasud mari kita swatch aja yuk!

b. Hand Swatch
Halo bulu! *salah fokus*

Luminizer ini menurut saya sedikit lebih creamy dari pada High Beam. Dari packagingnya saya kira bakalan pinky gitu glow-nya, ternyata justru emasnya yang lebih dominan. Produk ini mudah banget dibaurkan dan langsung menyerap sesaat setelah diaplikasikan. Ga tau ya, tapi di kulit saya sih seperti ada sensasi sejuk waktu pertama dioles di kulit. Aromanya fruity semacam raspberry, ga tau kenapa saya inget sama bau-nya boneka Barbie, hihi.

c. Face Swatch
Setelah dicoba saya jadi agak-agak suka sama produk ini, bhihik. Tapi kalo untuk aktivitas siang dibawah daylight sama masih agak ngeri untuk make-nya, takut terlalu heboh gimana gitu, belom kalo muka saya terus berminyak, wadoh!

Saya lebih suka pake produk ini untuk acara malam hari atau jalan ke mall. Luminizer ini emang paling cocok dipake sama blush on warna pink, disini saya pake Benefit Bella Bamba tipis-tipis.


4. DAYA TAHAN
Sebelumnya, saya beresin dulu dandanannya ya, supaya lebih sedep keliatannya. Saya menggunakan eyeliner, mascara, brow powder, blusher, lip stain dan transluscent powder.

Please ignore my desperate attempt to look fancy by wearing those over-the-top headband/scarf. :))

Daaaan, Eng Ing Eeengg....Ini dia setelah 5 jam;

Hari itu aktivitas saya di sekitaran rumah aja, bolak-balik ruangan AC dan keluar sebentar-sebentar, ART di rumah komen; "Si ibu mah kayak artis sinetron, di rumah aja pake dandan bu..." Yah, dia emang bukan beauty blogger sih, jadi maklumin aja deh :D

The Porefessional : Setelah lima jam dandanan keliatan masih oke, mulai sedikit mengkilap dan pori-pori sama fine lines juga nampak meski ngga seperti kalo tanpa makeup.

Erase Paste : Untuk dark circles masih bagus ya dan ngga creasing, tapi kalo di daerah lain seperti dagu dan smile line yang sering tersentuh, concealer ini kelihatan memudar. Meskipun begitu saya tetep lebih suka pake concealer bentuk stick to powder karena terasa lebih kering dan nempel di kulit saya yang berminyak ini.

Girl Meets Pearl : Nah luminizer ini biasanya langsung ngga kentara begitu muka saya mulai berminyak. Mungkin dia ngga sanggup melawan kilap wajah saya :)) Ya gitu deh, saya emang ga cocok sama produk-produk yang bikin muka kelihatan dewy/glowy. Luminizer ini kadang saya pake ke undangan, atau acara lain yang durasinya ngga lama dan ngga panas.

Nah, terakhir saya menggunakan the Porefessional untuk touch-up di dahi, dagu dan di daerah hidung dan sekitarnya, begini hasilnya;

Kulit saya langsung terlihat lebih matte, pori-pori dan garis halus ketutupan lagi meskipun ngga sesempurna ketika digunakan sebagai primer. Untuk feel-nya di kulit saya kurang suka, jadinya kerasa tebel dan numpuk produk di kulit, kalo untuk sekali touch-up sih gapapa, tapi kalo lebih dari itu kurang nyaman buat saya.

KESIMPULAN:

The Porefessional
+ Bagus banget buat primer
+ Kemasan travel friendly
+ Muka bebas minyak lebih lama
+ Teksturnya enak di kulit
+ Keterangan dijelaskan secara detail di kemasannya
- Kurang suka digunakan selain untuk primer
- Mahal
Beli lagi? IYA.

Erase Paste
+ Very Concentrated, pake sedikit udah nutup banget
+ Shade-nya pas banget dengan kulit saya
- Terlalu 'basah' untuk kulit berminyak
- Harus hati-hati pakenya kalo kebanyakan jadi aneh dan mudah creasing
Beli lagi? Mungkin.

Girl Meets Pearl
+ Efeknya keliatan natural dan chic
+ Suka sensasi sejuknya
- Ngga tahan lama
- Kurang cocok di kulit saya yang berminyak
Beli lagi? Nggak.

Tiga produk diatas semuanya bersahabat dengan kulit saya, ngga bikin breakout atau iritasi.

Yes! Sekian review kali ini, semoga bisa jadi referensi yang bermanfaat. Oh iya, kamu bisa follow Benefit di Twitter, kadang suka ada quiz dan tentunya info produk mereka.

Makasih ya udah mampir sini, beauties! Talk to you later ;D


xoxo,


Merilla.

No comments:

Post a Comment